LUWU, GARDARAKYAT.COM – Bupati Luwu terpilih, H. Patahudding, S.Ag., bersama Wakil Bupati Luwu, Muh. Dhevy Bijak Pawindu, S.H., menghadiri rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu, Rabu (5/3/2025).
Rapat yang berlangsung di ruang sidang paripurna DPRD Luwu ini mengagendakan Pidato Penyampaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Luwu Masa Jabatan 2025-2030.Diahadapan anggota DPRD Luwu yang hadir, Pata menyampaikan visi dan misinya membangun Kabupaten Luwu 5 tahun kedepan sekaligus mengucap syukur atas dukungan masyarakat hingga terpilihnya menjadi Bupati.
” Melalui kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Luwu yang telah memberikan mandat untuk menahkodai Kabupaten Luwu. Saatnya kita tinggalkan perbedaan pilihan. Kini, kita harus mempererat tali silaturahmi serta bekerja sama untuk mendukung pembangunan yang berpihak kepada rakyat. Kami membawa visi besar untuk Luwu, yakni ‘Luwu Unggul, Berkarakter, dan Berbasis Agribisnis’ yang akan diwujudkan dalam lima tahun ke depan,” jelas Patahudding.
Dalam pidatonya Pata menjelaskan utuk mencapai visi tersebut, pemerintah daerah telah merumuskan tujuh misi utama, yaitu:
• Mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berbasis potensi daerah dan daya dukung sosial.
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan adaptif.
• Membangun sumber daya manusia yang berdaya saing dan berkarakter berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal.
• Meningkatkan pembangunan sektor pertanian, perkebunan, serta perikanan dan kelautan yang berkelanjutan.
• Mewujudkan infrastruktur yang berkeadilan dan berkelanjutan.
• Mengembangkan desa yang inklusif dan siap menghadapi tantangan masa depan.
• Menyelenggarakan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang ramah lingkungan serta tangguh terhadap bencana.
Wakil Bupati Luwu, Muh. Dhevy Bijak Pawindu, menambahkan bahwa untuk mempercepat pencapaian misi tersebut, pemerintah menetapkan tujuh prioritas pembangunan daerah, yaitu:
• Sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.
• Layanan publik yang profesional dan bermartabat (Luwu Malebbi).
• Lingkungan yang sehat dan tangguh bencana (Luwu Lestari).
• Infrastruktur merata dan berkelanjutan.
• Kedaulatan pangan sebagai pelopor ketahanan pangan (Luwu Mappatuo).
• Ekonomi mandiri berbasis sumber daya lokal (Luwu Berdaya).
• Desa mandiri dan berdaya saing.
“Melalui reformasi birokrasi dan penerapan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, kami optimis tujuh prioritas pembangunan ini dapat diwujudkan. Keberhasilan ini nantinya akan tercermin dalam berbagai indikator yang jelas,” ujar Muh. Dhevy.
Beberapa indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan Luwu ke depan meliputi:
• Tidak ada lagi anak yang putus sekolah pada usia pendidikan dasar.
• Sarana dan prasarana pendidikan meningkat serta merata.
• Meningkatnya kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif.
• Layanan kesehatan berbasis e-KTP bagi seluruh masyarakat.
• Pengelolaan persampahan yang lebih modern dan efektif.
• Layanan administrasi kependudukan yang cepat dan mudah.
• Penanganan kawasan permukiman kumuh yang menjadi kewenangan kabupaten.
• Penataan permukiman di desa dan kelurahan.
• Normalisasi sungai untuk mitigasi bencana banjir.
• Peningkatan kualitas jalan antar-kecamatan dan desa.
• Kolaborasi pembangunan jalan tani dan jalan produksi.
• Peningkatan luas sawah dengan sistem irigasi yang baik.
• Meningkatnya produksi padi per hektare serta luas sawah yang dapat ditanami dua kali setahun.
• Stabilitas harga komoditas hortikultura yang menguntungkan petani.
• Peningkatan produksi perkebunan, peternakan, dan perikanan.
• Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN).
• Pertumbuhan dan penguatan UMKM untuk menyerap tenaga kerja, terutama generasi muda.
• Optimalisasi peran BUMDes dalam menggerakkan ekonomi desa.
• Pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.
“Selain itu, kami juga merancang pembangunan stadion, sirkuit, rumah sakit di wilayah Walmas, serta youth camp untuk mendukung pengembangan generasi muda,” tambah Dhevy.
Ia juga menekankan bahwa kendati pemerintah pusat mengharuskan penghematan anggaran, hal itu tidak mengurangi semangat untuk tetap membangun daerah.
Menurutnya, penghematan anggaran 2025 tidak boleh menjadi hambatan, justru harus menjadi energi baru untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menjadikan Luwu lebih unggul dibanding daerah lain di masa mendatang,” pungkasnya.